Cinta Kasih Sesama: Pijat Plus

Pijat Plus

“ting tong”. Bunyi bel rumahku, dan aku segera membukanya, ternyata tukang pijet reflex udah nyampek dirumahku, aku sengaja mengunda ke rumahku, karena aku males untuk ketempat pijat langsung, jadinya aku sengaja menelponnya. Dan aku sudah sering seperti itu. Tapi kali ini lain yang datang, seorang cowok ganteng tinggi puttih yang datang kerumahku.
            ‘ada apa ya? Tanyaku setelah aku membuka pintu.
            ‘bener ini rumahnya pak andre?’
            ‘iya bener !!!!’.
‘aku dari pijat reflex’. Jawabnya dengan sedikit malu malu.
‘eh, ini mas yang mau pijet aku? Silahkan masuk. Kemudian dia masuk, dan langsung aku menyuruhnya masuk dikamar.
‘Nama mas, siapa?’ Tanya ku memulai perkenalan agar tidak canggung entar.
‘Nama aku joan(samara)’.
‘ooooo, baru ya jadi karyawan pijat?’
‘Iya kok tau Pak?.
‘panggil aja andre. Yach tau, soalnya aku udah pelanggan tetap ‘.
‘ow ‘. Seperti biasa tanpa basa basi lagi aku langsung ngebuka baju dan celana panjangku, kini tinggal CD yang aku kenakan, dengan handung yang menutupi CD aku. Sedangkan dia sibuk mempersiapkan membuka tasnya dan mengeluarkan peralatan pijit, seperti yang karyawan karyawan lainnya saat mereka memijit aku dirumah. Tanpa di komando lagi, aku langsung tengkurap, dan dia mulai memijit aku. Dia mulai memijat punggung aku, dan terus turun, naik lagi, turun naik lagi dan begitu terus adanya. Mungkin karena masih baru jadinya di sedikit canggung, entah setan apa, aku menyuruhnya memijat kaki aku, dia pun menurutinya. Walaupun masih baru, tapi pijitannya begitu terasa, enak dan lembut. Akupun dibuat horny olehnya, gimana ngak horny. Orangnya cakep, putting bersih terus pintar pijat pula. Hmmmmm.
            Lama di memijat dibagian kaki, kemudian kembali memijat punggung aku. Mungkin dia sudah merasa capek memijat, tak sadar keringat dari tubuh dia jatuh di punggung aku. Dan aku menyuruhnya ngebuka bajunya dia.
‘Joan, kalau panas, buka aja bajunya, ngak papa kok’.
‘ hehehhe, makasih pak, eh andre’. Dan diapun membuka baju yang dia kenakan. Mata aku mulai nakal, aku coba membalikakn mukaku, dan ternyata pandangan yang menajupkan ada di depan mataku, sesosok tukang pijet cakep dengan badan sixpack banget kin berada di hadapanku. Aku cuek aja, dia melanjutkan memijatku. Tapi kini aku suruh di memijat di sekitaran pinggang belakangku. Dan dia masih terus menurutinya, sesekali dia memijat pantat aku, kemudian melanjutkan memijat pinggang aku. Sewaktu dia memijat pantat aku, aku memberanikan diri untuk membuka handuk yang aku pakek, alasannya biar ngak repot gituch memijatnya, dia terus menuruti permintaanku. Kini aku hanya memakai VD doang, tak hanya itu, tangan aku yang semula berada di atas kepala kin aku mulai menurunkan, tepat di samping keduaan bongkahan pantatku. Aku coba memberanikan diri untuk memijat bagian bokong aku, seperti biasa dia tetap menuruti tanpa sepatah katapun. Saat dia mulai memijat aku, aku langsung berdiri.
‘loh, kenapa ndre? Udah.’
‘belum dong, kan masih 25 menit lagi’.
‘terus, kok berdiri?’.
‘hehehehhe’. Aku langsung melorotkan Cd aku, seketika kontol aku yang tegang keluar dari persembunyiannya.
‘mau apa ndre? Kok telanjang gituch’. Kini dia penuh dengan pertanyan.
‘yach pijet lagi dong, emang mau apaan?’ jawabku dengan sedikit senyum,
‘oooh’. Aku kemudian tengkurap, dan dia mulai memijat bokong aku, tapi kini tanpa seheilai pakaianku yang aku kenakan. Tapi kontol aku semakin tegang dengan pijitan yang dia laguka,. Aku coba memberanikan diri untuk mengelus kontolnya dibalik celana jeans yang dia kenakan, awalnya dia kaget, tapi karena aku suruh diam, dia hanya menurut saja,. Dan dia melanjutkan memijat bokong aku.
Lama aku mengelus kontol dia, dan ternyata kini dia horny juga, aku tau dari kontol dia yang semakin keras kayak tongkat firaun. Aku menyuruhnya untuk membuka celana, sangat di kagetkan dia tanpa permisi langsung membuka celananya dan menghentikan pijatannya. Kini dia yang aku suruh berbaring, dan tanpa basa basih aku melumat bibir manisnya, awalnya dia hanya diam, tapi lama kelamaan dia mulai liar, mulai melahap lidahku dan memainkannya di mulutnya, menjulurkan lidahnya dimulutku, bahkan aku kualahan mengimbanginya, lama aku melakukan itu, aku mencoba menelusuri setiap lekuk tubuh sixpacknya menjilati sampai habis, tanpa tersisa, ketiak lebatnya penuh dengan bulu bulu yang panjang tak luput aku sikat habis, walapun banyak bulunya tapi tetap wangi.. ahhhh, ennnnkk ahhh god, turus syang. Begitu rintihannya. Tanpa ada komando aku langsung menuju ke bomerangnya dia, dal sluuuuuuuuuuuuuuuuppppppp aku lahap sampai aku merasa mau muntah, karena kontolnya mentok sampai di tenggorokanku, aku mulai menaik turunkan kepalaku, dia terus merintih kenikmatan sesekali dia menarik rambutku, dan menyuruhku untuk terus mengisapnya. Lama kami lakukan itu. Tak lupa biji pelirnya aku lahap habis dan dia terus merintih kenikmatan.
Dengan posisi dia berbaring aku mengangkat kedua kakinya, sehingga tampak lubang anusnya yang ditumbuhi bulu bulu halus, tanpa piker panjang, aku langsung menjilatinya. Dia awalnya mengelak, tapi mungkin karena nafsunya yang sudah membara, dia membiarkannya. Karena aku yang memang gay sudah lama, aku terus menjilatinya pinggir pinggir lubang anusnya. Dan kini dia mulai keenakan dan bias menerima itu, aku terus menjilatinya, sesekali aku mengisap biji pelirnya. Aku merhenti sejenak, untuk mengambil oil, dan dia masih tetap terlentang, dengan nafsu yang sudah membara, selesai mengambil oil, aku mulai melanjutkan aksiku. Anusnya aku lumuri dengan oil, sehingga jadi licin dan aku mulai memasukan jariku satu, karena dia belum pernah di anal, jadinya dia teriak kesakitan, melumat bibirnya agar rasa sakit berangsur reda, dan caraku berhasil, dia mulai menikmati tusukan jari satuku, perlahan aku maju mundurkan. “ahhh ahhh ahhh ahhh’ hanya rintihan kenikmatan yang bersuara dari mulutnya saat aku melepas lumatan bibirku, kini dia hanya merem melek menikmati tusukan jari, dari satu jari yang masuk, aku coba dua jari dan dia sudah bias menerimanya, aku terus memaju mundurkan kedua jariku, kini dia semakin menikmatinya.
 Aku kira dia sudah siap menerima bumerangku. Dan aku mencabut kedua jariku. Kini aku mengambil oil dan mengolesi kontol aku yang masih tegang sejak tadi.
‘Aku masukin kontol aku ya?’
‘Tapi, aku ngak pernah’. Jawabnya
‘makannya kamu coba, enak kok’.
‘oke dech, tapi pelan pelan ya?’ pintanya
Tanpa bicara lagi kontol aku mulai menerobos dinding anusnya, saat masuk kepala kontol aku dia berteriak, dan aku sejenak berhenti, dan melanjutkan tusukanku bleeeeeeeeeessssssss akhirnya masuk seluruhnya batang kontol aku, “SAKIT” itu kata yang terucap dari mulutnya dia menyuruhku untuk mencabutnya. Karena rayuanku, dia menuruti, aku mendiamkan sejenak dan menambahkan oil di sekitaran lubang anus, agar lebih licin dan tak merasa sakit, aku melumat lagi bibirnya dengan kontol aku mulai aku maju mundurkan perlahan lahan. Ahhh ahhh, rintihan dia saat aku memaju mundurkan kontol aku, itu pertanda bahwa kalau dia siap untuk di genjot. Aku melepas lumatanku dan focus dengan genjotannku… perlahan tapi pasti,, ah, yess uuughhc enak banget pantat kamu saying uccggg ah,,, genjotanku semakin kencang dan ternyata dia mulai kenikmatan, tanpa di sadari dia menyuruhku untuk terus menggenjotnya.. “tersss saying, genjot aku,,, ahhhhhh fuck me, ahhh ahhh…. Aku terus menggenjotnya  sampai aku merasa melayang dan seperma aku rasanya sudah tidaak bias dibendung lagi,,, aku mau keluar syang,,, ahhhh crooooooooooooooottttt pejuh aku tertumpah didalam. Aku langsung loyo tak berdaya merasakan kenikmatan pantat perawan, aku tak egois, aku menyuruhnya untuk gentian fuck. Dia melakukan dengan apa yang aku lakukan terhadapnya, dia mulai memasukan kontolnya dia anusku, tanpa berhenti dia langsung menggenjotnya dengan cepat, sampai lubang anusku terasa robekk,, plok plok plok,, ahh,, gila enak juga luabang pantat di fuck. Ahhh yessss ahhhhhhh aku mau keluar…… teriaknya dan aku menyuruhnya melepaskan dan mengocoknya di depan mulut aku,,,, ahhhhh ahhha ahhoha hhh ahhhh erangan dia saat coli di depan mulut aku, dan tak lama aaaaaahhhhhhhhhh crottttttttttttt pejuh dia keluar dan masuk dimulutku, aku langsung melahapnya dengan begitu lahapnya. Kemudian dia membersihkan diri dan pamit mau pulang, dan aku memberinya 3 x lipat dari harga pijat yang ditentukan. Diapun pamit.
Saat kejadian itu, aku sering memanggil tukang pijit, dan dia selalu datang. Tapi kelamaan bukan telepon kantor tukang pijit melainkan dia pribadi yang aku suruh datang kerumah,, hehehhehehehehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright © Cinta Kasih Sesama Urang-kurai